Roy Shakti Pakar Kartu Kredit

Roy Shakti Pakar Kartu Kredit no 1 di Indonesia, penulis buku best seller Credit Card Revolution

Temu Nasional Credit Card Revolution

Credit Card Revolution adalah komunitas terbesar pengguna kartu kredit di Indonesia, yang di dirikan oleh Roy Shakti pakar Kartu Kredit

Penghargaan ISMBEA 2013

Roy Shakti menjadi salah satu penerima penghargaan di acara ISMBEA 2013

Seminar dan Workshop Kaya Modal Kartu Kredit

Ingin tahu bagaimana cara memanfaatkan kartu kredit sebagai mesin uang Anda? Segera Ikuti seminar dan workshop "Kaya Modal Kartu Kredit" info jadwal lihat di website ini.

Credit Card Revolution

Begabunglah dengan komunitas pengguna kartu kredit terbesar di Indonesia

Rabu, 26 Juni 2013

Belajar tentang dampak negatif kartu kredit



Kartu kredit saat ini memang telah menjadi salah satu alat transaksi alternatif yang paling digemari. Hal ini bisa dilihat dari jumlah penggunanya yang kian hari kian bertambah. Peningkatan ini jelas dipicu adanya dampak positif dari kartu kredit. Tapi, tahukah anda kalau kartu plastik ini juga memiliki dampak negatif? Nah, berkaca pada motto yang diajarkan bapak Roy Shakti, pakar kartu kredit no. 1 Indonesia, “Jika anda tidak tahu aturannya, maka anda akan selalu kalah.” Maka, mari kita belajar tentang dampak negatif kartu kredit.

Efek negatif kartu kredit
Dampak negatif kartu kredit yang sering kita tidak sadari
 
Menurut BusinessInsider yang dilansir pada Jum’at 14 Juni 2013, setidaknya ada beberapa dampak negatif kartu kredit, yaitu:

1. Kartu kredit menjadikan pemegangnya tidak bertanggung jawab

Banyak sudah yang membuktikan kalau efek negatif kartu kredit yang sering kita jumpai adalah menjadikan pemegangnya menjadi konsumtif. Hal ini mungkin dikarenakan karena keleluasaan yang diberikan bank yang membuat nasabah kartu kredit dengan bebas menggesek kartu kredit saat membeli sesuatu. Kemudahan ini terkadang membuat orang tidak memperhatikan limit finansial yang dimiliki, dan tidak bertanggung jawab dengan pengeluaran yang dilakukan.

2. Kartu kredit membuat pemegangnya menjadi pelupa

Berdasarkan pada penelitian dari Profesor Dilip Soman dari University of Colorado, kartu kredit ternyata mampu menciptakan ilusi likuiditas. Ilusi ini membuat pengguna kartu kredit kebingungan akan kemampuannya menghabiskan uang. Dampak negatif kartu kredit ini bisa dilihat dari seringnya konsumen membeli item tambahan yang sebenarnya tidak diperlukan saat membeli dengan kartu plastik ini.

3. Kartu kredit bisa menjadikan anda lebih gemuk

Efek negatif kartu kredit selanjutnya ini hampir sama dengan efek sebelumnya, yaitu terkait pada kontrol diri. Seorang nasabah kartu kredit akan lebih cenderung membelanjakan kartu kreditnya untuk makanan yang tidak sehat dibandingkan saat anda membeli dengan uang tunai. Secara halus, kartu ajaib ini melemahkan pertimbangan anda dalam memilih mana yang diperlukan dan tidak.

4. Kartu kredit menciptakan ilusi kehidupan bagi pemegangnya

Jika kartu kredit dulu masih bersikap eksklusif, hanya untuk kalangan yang benar-benar mampu, maka saat ini hal itu tidak berlaku. Bank saat ini pun berani memberikan ijin untuk masyarakat dengan perekonomian rendah. Disinilah dampak negatif kartu kredit muncul. Dengan mendapatkan alat transaksi alternatif yang  berada diatas pendapatan mereka, mereka terjebak dengan ilusi kehidupan yang nyaman. Mereka tak sadar jika ilusi tersebut bisa menggiring mereka ke bunga yang lebih mahal.

Nah, itu tadi beberapa dampak negatif kartu kredit yang perlu anda ketahui. Dengan mengetahui efek negatif kartu kredit, anda bisa belajar bagaimana mengatasinya. Dan untungnya, bapak Roy Shakti bersedia berbagi tips dan trik bagaimana merubah kartu kredit menjadi mesin uang yang sanggup membayar dirinya sendiri. Untuk informasi lebih lanjut silahkan cek di website beliau: creditcard-revolution.com! 

Sumber: http://www.creditcard-revolution.com/belajar-tentang-dampak-negatif-kartu-kredit/

Senin, 24 Juni 2013

Memperhitungkan untung dan rugi berbelanja dengan kartu kredit



Mungkin anda sudah membaca berita kalau penyumbang transaksi kartu kredit terbesar adalah para fashionista. Mereka seakan-akan berlomba-lomba untuk mempercantik diri dengan membeli pakaian atau aksesoris yang dibutuhkan. Bagaimana mereka bisa begitu entengnya berbelanja dengan kartu kredit? Apa mereka tidak takut terjerumus hutang? Atau mereka sudah tahu tips dan trik untuk mengatasinya?

Transaksi kartu kredit
Sudah tahukah anda untung dan rugi berbelanja dengan kartu kredit


Sebenarnya jika anda tahu aturannya, maka berbelanja dengan kartu kredit bisa sangat menyenangkan. Dengan menggunakan kartu kredit, anda bisa membeli barang yang anda butuhkan dengan mendapat diskon atau harga murah. Apalagi, anda baru membayarnya belakangan. Namun, hal ini dengan catatn anda bisa mengelola uang dengan baik.

Namun, transaksi kartu kredit bisa menjadi malapetaka jika anda tidak memiliki kontrol diri yang cukup. Apalagi, anda akan cenderung menjadi konsumtif jika anda memegang kartu palstik ini. Selain itu, karna anda membayar tagihan kartu kreditnya nanti, maka anda akan kesulitan menyisihkan uang anda untuk tabungan masa depan, atau keperluan lain. Maka sekali lagi, kontrol diri merupakan poin utama agar anda tidak terjerumus.

Lalu, apa solusi yang bisa anda berikan agar berbelanja dengan kartu kredit bisa menyenangnkan? Yang utama adalah kembali kepada pemegang kartu kredit tersebut, apakah bisa mengontrol diri atau tidak. Jika anda adalah seseorang yang cendrung konsumtif, sebaiknya anda tidak membawa kartu kredit saat bepergian, atau bawa yang limitnya paling rendah. Nah, bagaimana kalu tips dari anda? Silahkan berbagi dengan pembaca lainnya.

Sumber: http://www.creditcard-revolution.com/memperhitungkan-untung-dan-rugi-berbelanja-dengan-kartu-kredit/

Jumat, 21 Juni 2013

Fashionista jadi lumbung transaksi kartu kredit



Sepertinya bank-bank kini harus mulai gencar untuk promosi kartu kredit ke para penggila fashion. Hal ini dikarenakan fashionista ternyata jadi penyumbang terbanyak transaksi kartu kredit. Penggunaan kartu kredit untuk fashion bahkan mampu mengalahkan penggunaan kartu plastik ini untuk kebutuhan lain, seperti belanja kebutuhan sehari-hari dan elektronik. Darimana sumber berita ini?

Penggunaan kartu kredit untuk fashion
Transaksi kartu kredit untuk fashion


Fashionista yang jadi lumbung transaksi kartu kredit disampaikan dalam laporan Visa International. Dalam laporan tersebut, pembelian pakaian dan aksesorisnya mendominasi transaksi yang lain. Visa melaporkan prosentasenya mencapai 19%. Lalu, bagaimana hal itu bsa terjadi?

Menurut SVP and Head of Customer Value Management HSBC Vira Widiyasari, penggunaan kartu kredit untuk fashion yang meningkat bisa disebabkan beberapa faktor. Salah satu faktor yang menonjol adalah gaya hidup nasabah kartu kredit yang cenderung lebih memperhatikan penampilannya. Hal ini terbukti dengan data dari HSBC yang menyebutkan kalau kebutuhan fashion, khususnya barang-barang bermerek semakin meningkat dan jadi kebutuhan rutin.

Lalu, bank manakah yang memiliki nasabah fashionista terbanyak? Jika berdasarkan laporan, maka HSBC brhak menduduki peringkat pertama untuk transaksi kartu kredit bagi penggila fashion. Bahkan, menurut data HSBC, angkanya mencapai 21% dari total transaksi yang ada. Sedangkan Negara yang menjadi tujuan utama untuk shopping fashion, maka Singapura adalah jawabannya. Negara tersebut jadi favorit tujuan wisata luar negeri. Selain Singapura, ada juga Malaysia dan Hongkong yang jadi favorit berikutnya.

Nah, melihat data transaksi kartu kredit yang dikeluarkan Visa International, apakah bank-bank sudah memikirkan strategi bisnis baru? Strategi untuk lebih menngkatkan penggunaan kartu kredit untuk fashion. So, bagi anda para fashionista, teruslah berbelanja namun tetap dengan bijak. Dan bagi bank-bank penerbit kartu kredit, ini saatnya memanjakan lumbung transaksi anda. Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda!

Selasa, 18 Juni 2013

Purdi E Chandra pailit, bagaimana tanggapan Roy Shakti?


Akhir-akhir ini ramai berita baik di media massa maupun media online tentang pendiri Primagama yang dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga Jakarta. Mungkin anda akan bertanya-tanya, bagaimana mungkin orang sekaliber Purdi E Chandra pailit? Berita ini pun akhirnya sampai di telinga bapak Roy Shakti, pakar kartu kredit no. 1 Indonesia. Lalu, bagaimana tanggapan beliau tentang berita menghebohkan ini? Ini dia jawaban beliau.

Purdi E Chandra pailit
Purdi E Chandra dinyatakan pailit oleh pengadilan Niaga Jakarta
 
Sebagai murid sekaligus pernah menjadi orang yang dipercaya untuk menjadi mentor di EU (Entrepreneur University, lembaga pelatihan milik pak Purdi juga), ia menilai kepailitan yang dialami oleh bapak Purdi E Chandra adalah sebuah hal yang biasa. Menurut pak Roy Shakti, sehebat apapun anda dalam berbisnis, sekaya apapun anda, tidak akan luput dari yang namanya kegagalan. Bahkan, beliau memberi contoh bagaimana pengusaha sekelas Donald Trump pun bisa bangkrut. Jadi sekali lagi Purdi E Chandra pailit bukanlah sesuatu yang wah, karena itu memang hal yang biasa dalam bisnis.

Selain itu, pakar kartu kredit no. 1 Indonesia ini juga menyinggung masalah penipuan yang dituduhkan kepada bos Primagama tersebut. Menurut pak Roy Shakti, beliau yakin kalau pak Purdi tidak ada niat atau kesengajaan dalam hal itu. Menurutnya, saat pak Purdi menjual konsep bisnisnya ke pihak lain dan ternyata hasilnya tidak sesuai harapan, mungkin itu yang membuat kecewa mitra bisnisnya. 

Lalu, apa pelajaran yang bisa didapat dari berita Purdi E Chandra pailit? Menurut bapak Roy Shakti, dalam bisnis, anda tetap harus waspada dan jangan congkak meski usaha anda sedang berkembang pesat. Sehingga ketika anda harus mengalami kegagalan, hal tersebut tidak akan terlalu menyakitkan, karena anda telah memiliki persiapan. Selain itu pakar kartu kredit no. 1 Indonesia ini juga memberikan support untuk pak Purdi sebagai seorang murid dan sahabat. Beliau juga mengajak yang lain untuk berpikir positif dan mensupport sahabat yang sedang kesusahan. Dan juga beliau berharap, cerita kegagalan bapak Purdi E Chandra akan bisa menjadi sumber motivasi atau cerita baru jika suatu saat beliau kembali, dan beliau yakin pak Purdi akan kembali berbisnis karena beliau tahu kapasitasnya. Lalu, bagaimana tanggapan anda sekalian?

Sumber: http://www.creditcard-revolution.com/purdi-chandra-pailit-bagaimana-tanggapan-roy-shakti/