Siapa yang mengira jika bank ICB Bumiputera bisa
mengalami kerugian? Tapi itulah yang terjadi berdasarkan laporan keungan mereka
untuk semester pertama tahun 2013. Dalam laporannya, defisit yang dialami bank
ini mencapai Rp. 960 juta. Bandingkan dengan pendapatan mereka tahun lalu untuk
semester yang sama dimana mereka bisa mencatat surplus Rp. 2,2 milyar. Benarkah
kartu kredit ICB Bumiputera jadi biang keroknya?
 |
Kartu kredit ICB Bumiputera menjadi alasan kenapa bank ICB Bumiputera merugi |
Banyaknya
kartu
kredit ICB Bumiputera
yang bermasalah memang jadi alasan kenapa mereka
merugi. Apalagi tingkat kartu kredit macet aatan NLP (Non Loan Performing) bank
ICB Bumiputera cukup tinggi, bahkan menyentuh angka kisaran 6-7%. Alhasil,
mereka terpaksa menyiapkan dana cadangan yang secara otomatis mengurasi laba
perusahaan.
Semakin turunnya kualitas pembayaran pengguna kartu
kredit dianggap sebagai penyebab utama kerugian ini. Sebagai solusinya, maka
bank ini melakukan pembersihan terhadap nasabah kartu kredit mereka yang “nakal.”
Selain itu, mereka juga menghentikan pengakuisisian nasabah kartu kredit baru
terhitung sejak semester kedua ini. Namun, pihak bank ICB Bumiputera menegaskan
kalau nasabah tetap bisa melakukan transaksi kartu kredit.
Problem
kartu kredit ICB Bumiputera
sepertinya bakal segera teratasi jika rencana akuisisi PT MNC
Kapital Tbk. (BCAP) terhadap bank ini bisa segera
terealisasi. MNC memang telah lama ingin mengakuisisi bank ICB Bumiputera,
bahkan sudah dimulai sejak April. Apalagi, semua syarat kelengkapan di BI sudah
dipenuhi, jadi akuisisi tersebut bisa segera terlaksana. Meski momen lebaran
membuat posesnya sedikit tertunda. Rencana akuisisi MNC terhadap bank ini menumbuhkan
asa baru kalau proses pencarian nasabah kartu kredit baru akan bisa aktif
kembali.
0 komentar:
Posting Komentar