Selasa, 06 Mei 2014

Segmen kartu kredit premium masih menggiurkan

Banyak yang bilang jika bisnis kartu kredit bakal melemah akibat ketatnya peraturan kartu kredit yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI). Tapi, rupanya ketakutan tersebut tidak berlaku bagi segmen kartu kredit premium. Ketatnya peraturan bank tidak bisa mengalahkan gaya hidup orang-orang kaya yang ingin selalu dimanjakan. Jadi tidak heran jika segmen ini sekarang ini sedang menjadi primadona bank-bank penerbit kartu kredit.

Kartu kredit unlimited, kartu kredit platinum, kartu kredit titanium
Segmen kartu kredit premium masih jadi andalan mendongkrak pertumbuhan kartu kredit di tengah ketatnya aturan yang ada

Gurihnya segmen kartu kredit premium dibuktikan oleh bank BNI dengan meluncurkan produk baru bekerjasama dengan JCB (Japan Credit Bureau). Peluncuran kartu kredit BNI JCB Platinum ditujukan untuk membidik Warga Negara Jepang yang bekerja di Indonesia. Apalagi jumlah pekerja asal Jepang tidaklah sedikit, ada 625 ribu orang, 2.711 diantaranya merupakan nasabah BNI.

Menurut Wiweko Probojakti, GM Product Management BNI, peluncuran kartu kredit baru BNI tersebut diharapkan bisa mendongkrak transaksi kartu kredit. Angka yang ditargetkan pun tidak tanggung-tanggung , kartu baru ini diharapkan bisa membukukan nilai transaksi mencapai Rp. 420 miliar dalam waktu tiga tahun mendatang. Target ini bukan tanpa pertimbangan, mengingat 2.711 nasabah BNI asal Jepang tersebut bisa dikategorikan kalangan menengah keatas karena memiliki simpanan total Rp. 1 trilyun. Belum lagi usaha mereka untuk membidik 279 perusahaan Jepang di Indonesia yang tiap bulannya bisa melakukan transaksi hingga Rp. 2,1 trilyun.

Usaha menggenjot kartu kredit premium juga dilakukan oleh bank OCBC NISP. Melalui presiden direkturnya, Parwati Surjaudaja, pihaknya ingin meningkatkan nasabah dari kategori ini. Saat ini kartu kredit OCBC NISP untuk segmen ini yang diluncurkan telah mencapai 118 ribu . Hingga akhir tahun, jumlah tersebut diharapkan bisa meningkat hingga 165 ribu kartu.

Hal ini sejalan dengan prediksi BI yang menyatakan kalau bisnis kartu kredit akan masih bisa tumbuh. Bank Indonesia memprediksi pertumbuhannya akan berada di kisaran 20 – 25%. Apakah kartu kredit premium bisa menjadi katalisator untuk pertumbuhan tersebut? Ataukah ini hanya optimisme yang terlalu berlebihan? Silahkan berikan tanggapan anda dengan meninggalkan komentar di kolom yang telah disediakan. Selamat beraktivitas!

0 komentar:

Posting Komentar