Kartu kredit memang sekarang sudah menjadi tren di kalangan
masayarakat Indonesia. Tidak hanya membantu saat bertransaksi, namun kartu
plastik ini dianggap bisa menaikkan prestise sang pemilik. Semakin banyaknya
pengguna kartu kredit rupanya membuat orang-orang yang tidak bertanggung jawab
tergiur untuk memanfaatkannya. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya
intensitas kejahatan kartu kredit dari tahun ke tahun. Cara yang dilakukan para
penjahat ini pun bermacam-macam. Nah, kali ini kita akan membahas beberapa modus pencurian data kartu kredit yang
sering dilakukan. Apa saja itu?
![]() |
Penjahat akan menggunakan banya modus pencurian data kartu kredit untuk bisa menjerat korbannya |
Modus pencurian data kartu kredit adalah melalui telepon. Yang
paling sering dilakukan oleh si penjahat adalah dengan berpura-pura menjadi
petugas bank penerbit kartu kredit Anda. Mereka bisa saja menelpon karena ingin
menawarkan kenaikan limit, kartu Anda mengalami masalah, atau pergantian kartu.
Ketika Anda percaya, maka mereka akan mulai menanyakan data kartu kredit Anda,
mulai yang umum (nama lengkap, tanggal lahir, alamat) hingga data yang rahasia
(PIN, password, nomer CVC, dll). Jika Anda mengalami hal ini, ada baiknya Anda
segera menutup telpon tersebut. Segera kroscek dengan menelpon customer service
bank penerbit kartu Anda untuk menanyakan kebenaran informasi telepon tersebut.
Modus pencurian data
kartu kredit yang juga sekarang sering terjadi adalah Anda diminta untuk
mendownload security software. Ini bisa saja terjadi saat Anda mengunjungi
sebuah website atau melalui kiriman via email. Setelah diinstal ternyata
software tersebut adalah virus yang bisa membuat si penjahat bebas mengakses
data Anda, baik di laptop maupun smartphone Anda. Install anti virus yang telah
terpercaya dan jangan lupa lakukan pembaharuan setiap saat.
Modus lain dalam mencuri kartu kredit yang lainnya adalah
dengan memberikan tawaran menggiurkan. Mereka biasanya mengincar mangsanya di
pusat-pusat keramaian. Pemilik kartu kredit akan diimingi tawaran hadiah,
diskon, dll. Akan tetapi, mereka akan meminta korbannya untuk memberi data
pribadi dan membayar sejumlah uang. Jika Anda menemui kejadian seperti ini
sebaiknya dihindari saja.
Cara mencuri data kartu kredit selanjutnya yang sering
terjadi adalah dengan menggunakan alat penyadap. Alat penyadap yang sering
disebut sebagai skimmer ini biasa dipasang di mesin ATM atau mesin EDC. Begitu
kartu kredit digunakan di mesin tersebut, maka datanya akan tersimpan di alat
tersebut, si penjahat tinggal memalsukan datanya ke kartu kredit palsu atau
menggunakannya untuk belanja online. Untuk modus yang satu ini, Anda harus
benar-benar berhati-hati. Berbelanjalah di toko yang sudah terpercaya, sehingga
kecil kemungkinan mesin EDCnya dipasangi alat penyadap. Hindari menggunakan
kartu kredit di ATM, selain menghindari jadi korban kejahatan kartu kredit, biaya
yang dikenakan juga lebih tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar