Kamis, 12 Februari 2015

Awas, ada modus baru pencurian data kartu kredit

Perhatian bagi pemegang kartu kredit untuk selalu waspada. Saat ini kasus pencurian data kartu kredit semakin canggih. Baru-baru ini ditemukan modus baru yang digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri data Anda. Seperti apa modusnya?

Pembobolan data kartu kredit, kejahatan kartu kredit
Pencurian data kartu kredit makin canggih, masyarakat dihimbau untuk waspada

Jika dulu nasabah kartu kredit sempat ramai dengan modus skimming (dimana kartu digesekkan di alat pembaca data yang biasa disebut skimmer), maka modus baru ini jauh lebih canggih. Si pencuri tidak perlu untuk mendapatkan kartu kredit Anda. Pencurian data kartu kredit bisa terjadi cukup dengan si pelaku berdiri 15 cm di belakang korban. Hal ini karena pelaku menggunakan alat yang disebut RFID (Radio Frequency Identification).

"Perangkat yang mereka gunakan ini menggunakan frekuensi radio 13,56 Mhz dimana bisa berfungsi kalau pencuri berdekatan dengan jarak 15 cm dari korban. Setelah itu para pencuri hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk memindahkan semua data dari kartu kredit maupun debit anda ke perangkat yang ia punya," ujar David Bryan, seorang spesialis keamanan di Chicago Trustwave.

Jika si pelaku pencurian data kartu kredit sudah merasa cukup, mereka tinggal mengkoneksikan alat tersebut ke PC atau laptop dengan kabel USB. Setelah itu, mereka tinggal mentransfer data yang diperoleh ke PC. "Setelah itu kartu kredit dan debit korban sudah ada dalam kendali pencuri yang kapanpun dan dimanapun bisa digunakan sesuka hati oleh pencuri,” imbuh David Bryan.

Nah, sepertinya kita memang perlu terus waspada agar tidak menjadi korban pencurian data kartu kredit. Apalagi jika Anda berada di pusat keramaian, maka Anda harus lebih ekstra hati-hati. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab bisa saja mengincar Anda sebagai korban. Untungnya, alat ini belum ada di Indonesia, namun tetap Anda mesti berjaga-jaga.

0 komentar:

Posting Komentar